Kamis, 24 Oktober 2013

SUSPENSI

 Teori Suspensi
Defenisi Suspensi
v  FI III : 32
Suspensi adalah sediaan yang mengandung bahan obat padat dalam bentuk halus dan tidak larut, terdispersi dalam cairan pembawa.
v  RPS 18th : 1538
Fisika kimia mendefinisikan kata “suspensi” sebagai sistem dua fase yang terdiri dari serbuk terbagi halus yang didispersikan dalam padatan, cairan atau gas.
v  Scoville : 298
Suspensi adalah sediaan farmasi dimana cairan mengandung zat/bahan yang tidak larut
v  Lachman : 479
Suspensi adalah sistem heterogen dari 2 fase. Fase kontinyu atau eksternal biasanya berupa cairan atau semipadat dan fase terdispersi atau internal terdiri dari bahan partikulat yang tidak larut tetapi terdispersi dalam fase kontinyu, bahan tidak larut dapat ditujukan untuk absorbsi fisiologis atau fungsi penyalutan internal atau eksternal.
v  DOM : 537
Suspensi adalah proses penyiapan bahan homogen yang terdiri dari fase terdispersi atau fase internal yaitu padatan dan fase kontinyu yaitu cairan.
v  Physical pharmacy;477
Suspensi farmasetika adalah dispersi kasar dalam mana partikel padat yang tidak larut didispersikan dalam medium cair.
v  Ansel;239
Suspensi dapat didefenisikan sebagai suatu bentuk sediaan yang mengandung partikel obat terbagi halus (dimaksudkan untuk didispersikan), didistribusikan seragam dalam pembawa dimana obat mengandung derajat kelarutan minimum.
v  Parrot : 341
Suspensi farmasetik adalah suatu dispersi dari serbuk terbagi halus dalam medium cair
v  Prescription : 201
Suspensi farmsetik mungkin didefenisikan sebagai dispersi kasar yang mana partikel padat (obat) terbagi halus tidak larut, biasanya lebih besar daripada 0,1 mikron diameternya, didispersikan dalam medium cair ( air atau cairan minyak).
Kesimpulan :
      Suspensi adalah suatu bentuk sediaan cair yang terdiri dari system heterogen dimana fase internal/fase terdispersi/fase diskontinu berupa padatan, tidak larut, terbagi halus dengan ukuran tertentu dalam fase eksternal atau fase pendispersi/kontinu berupa cairan.
Ukuran Partikel
M Lachman;479
Suspensi adalah dimana partikel diameter > 0,2 mikron
M Parrot;344
Suspensi menyediakan dispersi yang terbaik dalam saluran gastro intestinal daripada sediaan padat karena ukuran partikel yang kecil dengan rentang dari 1-50 ųm yang didistribusi tanpa kerusakan.
M RPS 18 th;1538
Batas terendah dari ukuran partikel mendekati 0,1 ųm dan jika sediaan mempunyai ukuran lebih besar dari ukuran tersebut maka dikenal sebgai suspensi.
M Physical Pharmacy;477
Pada suspensi partikel memiliki diameter yang paling besar dari 0,1 ųm.
Suspensi dikatakan termodinamika tidak stabil (Farfis:1127/Physical pharmacy;478)
Kerja harus dilakukan untuk megurangi padatan menjadi partikel kecil dan mendispersikannya dalam suatu pembawa. Besarnya luas permukaan partikel yang diakibatkan oleh mengecilnya zat padat berhubungan dengan energi bebas permukaan yang membuat sistem tersebut tidak stabil secara termodinamik., dimana dimaksudkan di sini bahwa partikel-partikel tersebut berenergi tinggi dan cenderung untuk mengelompok kembali untuk mengurangi luas permukaan total dan memperkecil energi bebas permukaan. Oleh karena itu partikel-partikel dalam suspensi cair cenderung untuk berflokulasi yakni membentuk suatu gumpalan yang lunak dan ringan yang bersatu karena gaya van der Walls yang lemah. Pada keadaan tertentu misalnya dalam suatu lempeng padat partikel tersebut dapat melekat dengan gaya yang lebih kuat membentuk suatu gumpalan (aggregates). Pembentukan setiap jenis gumpalan (agglomerates), apakah itu flokulat atau aggregat dianggap sebagai suatu ukuran dari suatu sistem utnuk mencapai keadaan yang lebih stabil secara termodinamik. Kenaikan dalam kerja W atau energi bebas permukaan total ∆ F diperoleh dengan membagi zat padat menjadi partikel yang lebih kecil dan mengakibatkan meningkatnya luas permukaan total ∆A yang digambarkan dengan :
                                      ∆ F =   γSL . ∆A
dimana  γSL adalah tegangan antar muka antara medium cair dan partikel padat. Agar mencapai suatu keadaan stabil, sistem tersebut cenderung untuk mengurangi energi bebas permukaan: keseimbangan dicapai bila ∆F = 0 keadaan ini dapat dicapai dengan pengurangan tegangan permukaan atau mungkin dapat didekati dengan pengurangan luas antar muka. Kemungkinan terakhir ini, mengakibatkan flokulasi atau agregasi yang diinginkan atau tak diinginkan dalam suatu suspensi farmasi seperti yang dipertimbangkan dalam bagian terakhir. Tegangan antar muka dapat dikurangi dengan penambahan suatu surfaktan , tapi biasanya mempunyai suatu tegangan antar muka positif tertentu dan partikel-partikel tersebut cenderung untuk berflokulasi.
Keuntungan Suspensi
·         RPS18th : 1539
a.       Beberapa obat yang tidak larut dalam semua media penerima, oleh karena itu harus dibuat sebagai padatan, bentuk sediaan bukan larutan (tablet, kapsul dll) atau sebagai suspensi.
b.      Rasa yang tidak enak dapat ditutupi dengan penggunaan suspensi dari obat atau derivatif dari obat sebagai contoh yang terikat kloramfenikol palmitat.
c.       Suspensi dibuat dari pertukaran ion damar yang mengandung obat bentuk ion dapat digunakan tidak hanya untuk meminimalkan rasa dari obat tetapi juga untuk menghasilkan produksi beraksi lama, sebab obat-obatan mengalami pertukaran yang lambat untuk ion-ion lain dalam saluran pencernaan.
d.      Suspensi juga secara kimia lebih stabil dibanding larutan
e.       Suspensi merupakan bentuk sediaan yang ideal untuk pasien untuk pasien yang sulit menelan tablet atau kapsul yang mana penting dalam pembuatan obat untuk anak-anak.
·         Scoville: 298
a.       Cairan yang mengandung bahan tidak larut memberikan keuntungan baik untuk pemakaian dalam maupun untuk pemakaian luar untuk aksi perlindungan dan juga aksi diperpanjang. Kedua efek ini dapat dicapai secara relatif dari obat yang tidak larut.  Dalam kasus suspensi untuk injeksi intramuskular bahan pensuspensi diinginkan sebagai cadangan untuk menyakinkan aksi diperpenjang dari obat.
b.      Suspensi juga mempunyai keuntungan dalam kestabilannya dibanding dengan bentuk larutan
c.       Rasa bergantung pada pH larutan. Suspensi dari quinin pahit tetapi tidak dalam bentuk larutan obat terlarut dan memperluas luas permukaan dari obat yang dapat bersentuhan dengan lidah sehingga lebih pahit daripada bentuk suspensi (obat tidak larut).
·         Parrot : 344
Suspensi oral merupakan bentuk sediaan yang menguntungkan untuk penggunaan pada anak-anak atau orang dewasa yang mengalami kesulitan dalam menelan tablet atau kapsul.
Kerugian suspensi
·         Prescription : 201
a.       Masalah yang ditimbulkan dalam pencampuran atau industri farmasi dalam formulasi keduanya baik suspensi maupun emulsi sangat berhubungan erat dengan kestabilan termodinamik dari bentuk sediaan ini.
b.      Pengaruh gravitasi menyebabkan sedimentasi fase padat terdispersi dari  suspensi.
c.       Pemisahan fase dalam emulsi harus dicegah jika pasien diberikan dengan dosis yang seragam dari obat yang terkandung di dalamnya.
Kriteria Suspensi yang ideal
       RPS 18th : 296
Ada  kriteria tertentu yang harus dipenuhi dalam formulasi suspensi yang baik :
  1. Partikel yang terdispersi harus memiliki ukuran yang sama dimana partikel ini tidak mengendap dengan cepat dalam wadah.
  2. Bagaimanapun juga, dalam peristiwa terjadinya sedimentasi, sedimen harus tidak membentuk endapan yang keras. Endapan tersebut harus dapat terdispersi kembali dengan usaha yang minimum dari pasien
  3. Produk harus mudah untuk dituang, memiliki rasa yang menyenangkan dan tahan terhadap serangan mikroba.
       Farmasi fisika : 1125
Suatu suspensi yang dapat diterima mempunyai kualitas tertentu yang diinginkan:
  1. Zat yang tersuspensi tidak boleh cepat mengendap
  2. Partikel-partikel tersebut walaupun mengendap pada dasar wadah tidak boleh membentuk suatu gumpalan padat tetapi harus dengan cepat terdispersi kembali menjadi suatu campuran homogen bila wadahnya dikocok dari botolnya atau untuk mengalir melewati jarum injeksi.
  3. Untuk cairan obat luar, produk tersebut harus cukup cair sehingga dapat tersebar dengan mudah ke seluruh daerah yang sedang diobati tetapi juga tidak boleh sedemikian mudah bergerak sehingga gampang hilang dari permukaan dimana obat tersebut digunakan.
  4. Cairan tersebut dapat kering dengan cepat dan membentuk suatu lapisan pelindung yang elastis sehingga tidak akan mudah terhapus, juga harus mempunyai warna dan bau yang nyaman.
Perbedaan flokulasi dan deflokulasi
Apa itu flokulasi dan deflokulasi
M RPS 18 th;295
Zeta potensial adalah indikasi yang dapat diukur dari potensial yang terjadi pada permukaan partikel. Ketika zeta potensial naik secara relatif (25 mV atau lebih), secra otomatis keuatan antara dua partikel melebihi kekuatan London yang tarik-menarik. Demikian, partikel terdispersi dan dinamakan deflokulasi. Bahkan ketika terbawa bersana oleh gerak acak atau agitasi, aprtikel deflokulat menentang tubrukan dari potensial permukaannya yang tinggi.
      Penambahan dari ion pengabsorbsi yang khusus yang berlawanan tanda pada partikel akan menurunkan zeta potensial. Pada beberapa konsentrasi dari penambahan ion berkekuatan listrik diturunkan secukupnya yang mana kekuatan tarik-menariknya menonjol. Dibawah kondisi partikel yang bias berdekatan satu sama lain hingga lebih dekat dan membentuk agregat bebas, seperti flok. System seperti ini disebut flokulasi.            
M Lachman;482
Pertama perlu dicatat agregat jaringan terbuka atau flokula. Agregat ini dikarakteristikkan dengan suatu jaringan terbuka, lunak atau berserat dari partkel-partikel yang teragregasi, strukturnya kaku sekali maka agregat-agregat ini akan mengendap dengan cepat membentuk sedimen yang tinggi dengan mudah dapt didispersikan kembali, karena partikel-partikel yang membentuk agregat masing-masing cukup jauh terpisah dengan lainnya untuk menghindarkan caking.
Catatan kedua, agregat tertutup atau koagula, agregat ini dikarakteristikkan oleh suatu kemasan kuat yang dihasilkan oleh pengikatan lapisan permukaan. Agregat ini mengendap perlhan-lahan ke ketinggian sedimen rendah yang mendekati kecepatan sedimen dari suatu system partikel kecil yang terdispersi yang dibiarakan dalam paragraph berikut. Dilihat dari siftanya, endapan yang tersusun dari agregat tertutup tidak didispersikan kembali. Afinitas dari lapisan tipis permukaan satu dengan lainnya bertanggung jawab untuk keuletan agregat, tak hanya dalam agregat cenderung membentuk suatu agregat tunggal besar yang terikat lapisan, yang sulit untuk terdispersi kembali (jika mungkin). Lapisan tipis permukaan yang mengakibatkan pembentukan koagula seringkali adalah surfaktan, gas, cairan-cairan yang tidak saling bercampur dengan air (dalam hal suspensi bukan air). 
Selain 2 tipe agregasi yang baru dibicarakan, seseorang harus tahu tentang bentuk teragregasi atau bentuk terdispersi sebagai kesatuan diskret. Seperti digambarkan dlam gambar, sedimen-sedimen dari tipe suspensi ini secara perlhan-lahan (jika dibandingkan dengan tipe agregat terbuka dan tertutup) mencapai ketinggian sedimen yang rendah dan karena permukaan partikel berdekatan dengan sedimentasi maka memiliki potensial yang tinggi untuk caking, Karena mudahnya pembentukan jembatan kristal yang meluas, yang disebutkan nanti dalam bab ini. Jelaslah bahwa suspensi farmasi harus dapat terdispersi kembali hanya dengan pengadukan ringan untuk menjaga keseragaman pemberian dosis.
M Lachman;992
¨      Flokula diartikan sebagai agregat jaringan terbuka, agregat ini dikarakteristisasi dengan suatu jaringan terbuka, lunak dan berserat dari partikel-partikel yang teragregasi, seperti digambarkan di bawah ini. Strukturnya kaku sekali, maka agregat-agregat ini mengendap dengan cepat membentuk sedimen (endapan) yang tinggi dan mudah dapat didispersikan kembali, karena partikel-partikel yang membentuk agregat masing-masing cukup jauh terpisah satu dengan lainnya untuk menghindarkan caking


¨      Koagula diartikan sebagai agregat tertutup, agregat ini dikarakterisasi oleh suatu kemasan kuat yang dihasilkan oleh pengikatan lapisan permukaan, seperti tergambarkan. Agregat ini mengendap perlahan-lahan ke ketinggian sedimen yang mendekati kerapatan sedimen dari suatu system partikel kecil yang terdipersi, yang dibicarakan dalam berikut :

·         Perbedaan Flokulasi dan Deflokulasi
Deflokulasi
Flokulasi
1)      Partikel berada dalam suspensi dalam wujud yang memisah
2)      Laju pengendapan lambat karena partikel mengendap terpisah dan ukuran partikel minimal.
3)      Enadapan yang terbentuk lambat
4)      Endapan biasanya menjadi samgat padat karena berat dari lapisan atas dari bahan endapan yang mengalami gaya tolak-menolak antara partikel dan cake yang keras  terbentuk dimana merupakan kesulitan jika mungkin didispersi kembali.
5)      Suspensi penampilan menarik karena tersuspensi untuk waktu yang lama supernatannya juga keruh bahkan ketika pengendapan terjadi.
1)   Partikel membentuk agregat bebas

2).  Laju pengendapan tinggi karena   partikel mengendap sebagai flokulasi yang merupakan komposisi partikel.
3).  Endapan yang terbentuk cepat
4).  Partikel tidak mengikat kuat dan keras satu sama lain tidak terbentuk lempeng. Endapan mudah untuk didispersikan kembali dalam bentuk suspensi aslinya.

5). Suspensi menjadi keruh karena pengendapan yang optimal dan supernatannya jernih. Hal ini dapat dikurangi jika volume endapan dibuat besar, idealnya volume endapan harus meliputi volume suspensi.

Flokulasi                                                                      deflokulasi


(lachman)                                                                    (lachman)



flokulasi                                                                      deflokulasi
(RPS 18 th;296)                                                          (RPS 18 th;296)         
Hukum Stoke’s
«  Farmasi fisika : 547
Kecepatan pengendapan dijelaskan dengan hukum Stoke’s :
          V  = d2 (ρs – ρo)g
                      18 ηo
dimana v adalah kecepatan pengendapan dalam cm/sec, d adalah diameter partikel dalam cm, ρs dan ρo adalah berat jenis dari fase terdispersi dan medium pendispersi berturut-turut, g adalah percepatan gravitasi medium pendispersi dalam poise.
«  RPS 18 th : 295
Jumlah partikel yang mengendap dalam suspensi berhubungan dengan ukuran partikelnya dan berat jenis dan kecepatan dari medium suspensi. Gerak Brown atau acak mungkin memberikan efek yang signifikan, akan ada atau tidaknya flokulasi dalam sistem.
Hukum Stoke’s kecepatan sedimentasi yang seragam dari partikel spheris diatur oleh hukum stoke’s dijelaskan sebagai berikut :
           V = 2r2 (ρ1- ρ2) g
                        9 η
dimana v adalah kecepatan pengendapan dalam cm/sec, r adalah jari-jari dari partikel dalam cm, ρ1 dan ρ2  berturut-turut adalah berat jenis (g/cm3) dari fase terdispersi dan medium pendispersi, g adalah percepatan gravitasi (980,7 cm/sec2) dan η adalah viskositas Newtonian dari medium pendispersi dalam poise (g/cm sec).
Kesimpulan :
Keceparan pengendapan tergantung dari ukuran partikel dan viskositas dimana  ukuran partikel yang kecil maka partikel lambat untuk mengendap dan cenderung untuk membentuk agregat dan flokulasi dan jika mengendap dapat menyebabkan caking dan bila viskositas besar sulit dibuang dari botol.
Komposisi suspensi
Ø Lachman PDF (180)
1.      Komponen dari sistem suspensi
a.       Bahan pembasah
b.      Bahan pendispersi atau deflokulasi
c.       Bahan pengflokulasi
d.      Bahan pengental
2.      Komponen dari pembawa suspensi
a.       pengontrol pH/buffer
b.      bahan osmotik
c.       bahan pewarna, pengaroma dan pengharum                       
d.      pengawet untuk mengontrol pertumbuhan mikroba
e.       Cairan pembawa
Ø Scoville:
-          Bahan pensuspensi
-          Bahan pembasah
-          Tambahan suspensi
-          Pengawet
Bahan Pembasah
Ø  (Lachman PDF : 181)
Menurut Idson dan Scheer (62) , tentu zat padat sangat mudah dibasahi dengan cairan, meskipun ada yang lain tidak. Sudut pembasahan tergantung pada afinitas obat terhadap air dan sebaliknya bahan padatan hidrofilik atau
 hidrofobik. Padatan hidrofilik sangat mudah dibasahkan dengan air dan dapat meningkatkan viskositas dari cairan pensuspensi. Padatan hidrofobik menolak air tetapi dapat dibasahkan dengan larutan non polar. Ketika pembasahannya tepat. Selanjutnya biasanya dapat digabungkan dalam suspensi tanpa menggunakan bahan pembasah . Obat mayoritas dalam cairan suspensi adalah hidrofobik. Ini sulit untuk disuspensikan dan sering terflokulasi pada permukaan air dan larutan polar untuk memerangkap udara dan kurang terbasahi.
Bahan pembasah adalah surfaktan yang menurunkan tegangan antar muka dan sudut kontak antara partikel padat dan cairan pembawa, Jika menurut Hienstan (8), bahan pembasah adalah kehadiran di saat serbuk ditambahkan dengan cairan pembawa. Penetrasi dari fase cair ke dalam serbuk dengan kecepatan yang cocok untuk mengeluarkan udara dari partikel dan dihasilkan pembasahan partikel akan tercelup atau terbagi dengan sedikit pengadukan. Menurut teori HLB (9), Range yang paling baik untuk pembasahan dan penyebaran dengan surfaktan non ionik antara 7 dan 10.
Sejumlah surfaktan mungkin digunakan sebagai bahan pembasah farmasetik didaftarkan dalam tabel 8. Catatan bahwa harga HLB didaftarkan dalam tabel untuk pembasahan optimum yang lebih besar daripada range normal yang direkomendasikan. Konsentrasi dari surfaktan biasanya bervariasi dari 0,05 s/d 0,5 % dan tergantung pada bahan padat yang dimaksudkan untuk suspensi.
Penggunaan surfaktan sebagai bahan pembasah juga akan memperlambat pembentukan kristal. Pada lain pihak, konsentrasi surfaktan kurang dari 0,05 % dapat menghasilkan pembasahan yang tak sempurna. Konsentrasi yang lebih besar dari 0,5 % surfaktan mungkin melarutkan partikel-partikel yang lebih halus dan peran penting akhirnya untuk muatan dalam distribusi ukuran partikel dan pembentukan kristal.
Surfaktan HLB tinggi juga bahan pembusa, bagaimanapun, busa tidak diinginkan selama pembasahan dari formulasi suspensi. Tambahan, tipe oinik, tuntutan lebih efektif pada range konsentrasi daripada tipe nonionik, adalah pertimbangan kepekaan pH dan ketidakcampuran dengan banyak zat tambahan.
Surfaktan paling banyak kecuali polimer rasa pahit sering melawan peraturan surfaktan digunakan sebagai suspensi oral. Meskipun demikian polisorbat 80 masih paling digunakan secara luas sebagai surfaktan untuk formulasi suspensi karena kurang toksik dan kecampuran dengan zat tambahan formulasi. Sterik stabilisasi dari suspensi dengan poloxamer telah diterima kembali oleh Rawlins dan kayes (63). Nonoksinal dan polimer juga ditemukan menjadi bahan yang efektif di bawah konsentrasi misel kritiknya.
Jumlah pembasahan sering ditentukan dengan ukuran tempat dari sejumlah serbuk yang permukaannya tidak terganggu oleh air yang dikandung memberikan konsentrasi surfaktan. Ukuran waktu yang diperlukan untuk terbasahi secara sempurna dan serbuk tercelup. Sebagai contoh, Carino dan Morlet (64) menemukan waktu pencelupan yang cepat untuk padatan hidrofobik (SpG > 1) dengan konsentrasi 0,015% Natrium USP dalam air yang mana konsentrasi misel kritik di atas surfaktan. Penulis juga menunjukkan bahwa proses pembasahan melalui penetrasi air masuk ke dalam pori-pori serbuk dengan  penyebaran dari pembasahan agregat serbuk yang utama dari pencelupan.
Penambahan sejumlah kecil elektrolit netral seperti KCl, telah ditemukan (65) untuk menurunkan konsentrasi misel kritikal dan tegangan antar muka dari larutan surfaktan dan kemudian memperbaiki pembasahan. Suspensi yang dihasilkan , bagaimanapun lebih mudah membentuk agregat atau flok.
Istilah yang diperkenalkan oleh W. Griffin untuk menjelaskan keseimbangan hidrofilik lipofilik atau bagian dari surfaktan non ion yang telah memiliki nilai numerik antara 1 dan 20.
Ø  Farfis;1135
Pembasahn partikel. Dispersi awal dari suatu serbuk yang tidak larut dalam suatu pembawa merupakan suatu tahap yang penting dalam proses pembuatan berskala besar, dengan menaburkannya pada permukaan cairan. Seringkali sulit unuk mendispersikan serbuk yang mengandung lapisan udara yang teradsorpsi, atau yang mengandung sedikit lemak atau kontaminan lain, serbuk tersebut tidak dapt dibasahi dengan segera, dan walaupun mungkin mempunyai kerapatan yang tinggi, ia akan mengambang pada permukaan cairan tersebut. Zat-zat yang berada dalam serbuk harus terutama sekali sasuai mempunyai efek ini karena masuknya udara, dan zat ini gagal untuk dibasahi bahkan jika dipaksa berada di bawah dari permukaan dari medium suspensi. Daya membasahi dari suatu serbuk ditentukan dengan mudah dengan mengamati sudut kontak, yang dibuat oleh serbuk dengan permukaan cairan. Sudut kontak ini mendekati 90° jika partikel-partikel tersebut mengambang pada cairan. Suatu serbuk yang melayang di bawah cairan mempunyai sudut yang lebih kecil, dan serbuk yang tenggelam jelas menunjukkan tidak adanya sudut kontak. Serbuk yang tidak mudah dibasahi dengan air dan dengan demikian menunjukkan suatu sudut kontak yang besar.
Surfaktan snagat berguna dalam mengurangi tegangan antar muka antar partikel-partikel zat padat dan suatu pembawa dalam pembuatan suatu suspensi. Sebagai akibat dari tegangan permukaan yang menjadi rendah, perpanjangna sudut kontak diperendah, udara digantikan dari permukaan partikel, dan akan terjadi pembasahan dan deflokulasi. Eksema dan zat higroskopis yang serupa juga berharga dalam menggiling zat-zat yang tidak larut. Secara nyata gliserin mengalir ke dalam ruang antara partikel untuk menggantikan udara dan selama berlangsungnya pencampuran, melapisi dan memidahkan zat tersebut sehingga dapat mempenetrasi dan membasahi masing-masing partikel tersebut. Dispersi dari partikel lem (gum) koloidal dengan alcohol, gliserin dan propilen glikol, yang membiarkan air untuk berpenetrasi ke celah-celah antara partikel-partikel tersebut adalah suatu pengerjaan yang terkenal dalam bidang farmasi.
Sudut kontak
(Farfis:384)
Aksi yang paling  penting dari suatu bahan pembasah adalah menurunkan sudut kontak antara prmukaan dan cairan pembasah. Sudut kontak adalah sudut antara tetes cairan dan permukaan yang mana partikel itu akan menyebar. Sepeerti  ditunjukkan pada gambar  berikut. Sudut kontak antara padatan dengan cairan dapat 0o, terbasahi secara sempurna atau ini dapat kira-kira 180o, dimana pembasahan tidak sempurna, sudut kontak dapat juga mempunyai beberapa nilai antara batasannya, seperti digambarkan dalam sketsa, Pada persamaan tegangan permukaan atau tegangan antar muka dapat dinyatakan dalam:
                  γs =  γSL    γL   cos  θ


Yang dikenal sebagai  persamaan Young


Saat persamaan (14.59) disubstitusikan ke dalam  persamaan akan menjadi:
                        S = γL ( cos θ – 1 )
Penggabungan persamaan dihasilkan :   ωa  = ωSL = γL( 1+ cos θ )
Yang adalah suatu bentuk pilihan dari persamaan Young. Persamaan di atas adalah hal yang sangat berguna sejak tidak mengandung      atau     , yang dapat lebih mudah diukur dengan tepat. Sudut kontak antara suatu tetesan air dengan permukaan berlemak, saat cairan yang digunakan, air, membasahi permukaan berlemak tidak sempurna. Saat satu tetes air ditempatkan dalam  permukaan gelas yang bersih secara cermat ini akan menyebar secara spontan dan tidak ada sudut kontak.Hasil ini dapat dijelaskan dengan menempatkan air suatu koefisien  penyebaran yang tinggi pada gelas bersih, atau dengan menetapkan sudut kontak antara air dan gelas adalah nol. Jika bahan pembasah yang tepat ditambah dalam air, larutan akan menyebar secara spontan pada  pemukaan berlemak. Untuk bahan pembasah agar berfungsi efisien , dengan kata lain, untuk menunjukkan sudut kontak yang rendah, ini seharusnya mempunyai HLB sekitar 6-9.


 



                θ = 0o                                                                   θ = 180o

 

                                                                                                                       
                                                                                                  γs                                   γSL
    θ < 90o                                                     θ = 90o                                                       θ >90o
                                                      Sudut kontak antara 0o – 180o

(Lachman: 118)
Persamaan Young menyatakan bahwa sudut kontak akan <90o , jika interaksi antara padatan dan cairan lebih besar daripada interaksi antara padatan dan udara, misalnya  γS/ L  > γs/A..  Di bawah kondisi ini, pembasahan terjadi, Garis pedoman umumnya adalah    padatan yang siap dibasahi jika sudut  kontaknya dengan fase cair adalah kurang dari 90o . Tabel ini menunjukkan aturan ini, saat padatan diketahui mudah dibasahi, seperti KCl , NaCl dan laktosa yang mempunyai sudut kontak    paling rendah. Sudut kontak yang menarik dari kloramfenikol meningkat dari 59o-125o mengindikasikan suatu prubahan menjadi  permukaan yang tidak terbasahi ketika ester palmitat dibentuk. Bahan lain yang diketahui susah utnuk dibasahi seperti polietilen  densitas tinggi, dimagnesium stearat memiliki sudut kontak lebih besar dari 90o.


Bahan Penflokulasi
M RPS 18th: 297
Flokulasi terkontrol, jika menggunakan pendekatan formulasi suspensi, formulator mengambil bahan terdispersi yang terdeflokulasi dan terbasahi berusaha membawa ke sekitar flokulasi dengan penambahan bahan pengflokulasi yang sangat umum, bahan pengflokulasi ialah elektrolit, polimer atau surfaktan. Tujuan umum untuk mengontrol proses flokulasi dengan penambahan sejumlah bahan pengflokulasi yang menghasilkan jumlah sedimen maksimum.
q  Elektrolit
Elektrolit adalah bahan penflokulasi yang paling umum digunakan. Aksinya dengan mereduksi gaya tolak-menolak elektrik diantara partikel, dengan demikian menyebabkan partikel-partikel membentuk flok yang longgar, sebagai karakteristik dari suspensi terflokulasi. Kemampuan dari partikel untuk bergabung dan membentuk flok tergantung pada muatan permukaannya, ukuran atau nilai potensial zetadalam suspensi, seperti elektrolit ditambahkan, memberikan informasi berharga untuk meningkatkanflokulasi dalam sistem.
¨Farfis;969
Partikel-partikel terdispersi dlaam media cair bisa menjadi bermuatan terutama dengan salah satu dari dua cara. Yang pertama melibatkan adsorpsi selektif dari spesies ionik tertentu yang ada dalam larutan. Dalam hal ini bila suatu ion yang ditambahkan pada larutan tersebut atau dalam hal air murni dapat berupa ion hidronium atau ion hidroksil. Kebanyakan partikel yang terdispersi dalam air menjadi bermuatan negatif karena adsorpsi yang lebih menyukai ion hdirokdil. Yang kedua muatan-muatan pada partikel timbul dari ionisasi gugus-gugus (seperti COOH) yang mungkin terletak pada permukaan partikel. Dalam hal ini, muatan total adalah suatu fungsi pH. Yang ketiga, yang kuran umum (jarang), asal muatan dari suatu permukaan partikel dianggap timbul bila ada suatu perbedaan konstanta dielektrik antara partikel dan medium pendispersi.
Tipe-tipe aliran (Farmasi Fisika : 522)
1.      Sistem Newtonian
              Aliran hukum Newton. Pertimbangan “block” dari cairan yang terdiri dari molekul dengan lempeng sejajar sama dengan kartu deck, yang ditunjukkan oleh gambar :
                                    
Lapisan di bawah dijelaskan untuk pencampuran dalam tempat. Jika cairan pada bagian atas dipindahkan pada kecepatan konstan, setiap lapisan lebih rendah dipindahkan dengan kecepatan yang proporsional secara langsung sampai jarak pembentukan lapisan stationer paling dasar. Perbedaan kecepatan (dv) antara dua bidang cairan dipisahkan oleh suatu jarak yang kecil sekali (dr) adalah perbedaan kecepatan atau rate of shear dv/dr. Gaya per satuan luas F’/A diperlukan untuk menyebabkan aliran, ini disebut shearing stress. Newton adalah orang pertama yang mempelajari sifat-sifat aliran dari cairan secara kuantitatif. Dia menemukan bahwa makin besar viskositas suatu cairan akan makin besar pula gaya per satuan luas
    (shearing stress) yang diperlukan untuk menghasilkan suatu rate of shear tertentu. Oleh karena itu, rate of shear harus berbanding langsung dengan shearing stress atau :
                 F      =    η  dv
                 A                dr

      Dimana  η adalah koefisien viskositas, biasanya dinyatakan hanya sebagai viskositas saja.
2.      Sistem Non- Newtonian
                  Farmasis mungkin lebih sering menyertai bahan non-Newtonian daripada larutan sederhana dan farmasis seharusnya mempunyai metode yang cocok untuk memepelajari substansi yang kompleks ini. Non Newtonian bodies adalah zat-zat yang tidak mengikuti persamaan aliran Newton, dispersi heterogen cairan dan padatan seperti larutan, koloid, emulsi suspensi cair, salep dan produk-produk serupa masuk dalam kelas ini. Jika bahan-bahan non-Newtonian dianalisis dalam suatu viskometer putar dan hasilnya diplot, diperoleh berbagai kurva konsistensi yang menggambarkan adanya 3 kelas aliran yaitu plastis, pseudoplastis, dan dilatan.



 



Teori Suspensi

4 komentar:

  1. terima kasih sangat membantu...... salam kenal

    BalasHapus
  2. Farfis itu dapusnya dari buku Farmasi fisik yang warna merah itu ya kak??

    BalasHapus
  3. Makasih banyak ya karna sudah membantu dan memudahkan kita 😍🙏

    BalasHapus