Defenisi Suspensi
v
FI III : 32
Suspensi adalah sediaan yang mengandung bahan obat padat dalam bentuk
halus dan tidak larut, terdispersi dalam cairan pembawa.
v
RPS 18th : 1538
Fisika kimia mendefinisikan kata “suspensi” sebagai sistem dua fase yang
terdiri dari serbuk terbagi halus yang didispersikan dalam padatan, cairan atau
gas.
v
Scoville : 298
Suspensi adalah sediaan farmasi dimana cairan mengandung zat/bahan yang
tidak larut
v
Lachman : 479
Suspensi adalah sistem heterogen dari 2 fase. Fase kontinyu atau
eksternal biasanya berupa cairan atau semipadat dan fase terdispersi atau
internal terdiri dari bahan partikulat yang tidak larut tetapi terdispersi
dalam fase kontinyu, bahan tidak larut dapat ditujukan untuk absorbsi
fisiologis atau fungsi penyalutan internal atau eksternal.
v
DOM : 537
Suspensi adalah proses penyiapan bahan homogen yang terdiri dari fase
terdispersi atau fase internal yaitu padatan dan fase kontinyu yaitu cairan.
v
Physical pharmacy;477
Suspensi farmasetika adalah dispersi kasar dalam mana partikel padat yang
tidak larut didispersikan dalam medium cair.
v
Ansel;239
Suspensi dapat didefenisikan sebagai suatu bentuk sediaan yang mengandung
partikel obat terbagi halus (dimaksudkan untuk didispersikan), didistribusikan
seragam dalam pembawa dimana obat mengandung derajat kelarutan minimum.
v
Parrot : 341
Suspensi farmasetik adalah suatu dispersi dari serbuk terbagi halus dalam
medium cair
v
Prescription : 201
Suspensi farmsetik mungkin didefenisikan sebagai dispersi kasar yang mana
partikel padat (obat) terbagi halus tidak larut, biasanya lebih besar daripada
0,1 mikron diameternya, didispersikan dalam medium cair ( air atau cairan
minyak).
Kesimpulan :
Suspensi adalah suatu bentuk sediaan cair yang terdiri dari system
heterogen dimana fase internal/fase terdispersi/fase diskontinu berupa padatan,
tidak larut, terbagi halus dengan ukuran tertentu dalam fase eksternal atau
fase pendispersi/kontinu berupa cairan.
Ukuran Partikel
M
Lachman;479
Suspensi adalah dimana partikel diameter > 0,2 mikron
M
Parrot;344
Suspensi menyediakan dispersi yang terbaik dalam saluran gastro
intestinal daripada sediaan padat karena ukuran partikel yang kecil dengan
rentang dari 1-50 ųm yang didistribusi tanpa kerusakan.
M
RPS 18 th;1538
Batas terendah dari ukuran partikel mendekati 0,1 ųm dan jika sediaan
mempunyai ukuran lebih besar dari ukuran tersebut maka dikenal sebgai suspensi.
M
Physical Pharmacy;477
Pada suspensi partikel memiliki diameter yang paling besar dari 0,1 ųm.
Suspensi dikatakan termodinamika tidak stabil
(Farfis:1127/Physical pharmacy;478)
Kerja harus dilakukan untuk megurangi padatan menjadi partikel kecil dan
mendispersikannya dalam suatu pembawa. Besarnya luas permukaan partikel yang
diakibatkan oleh mengecilnya zat padat berhubungan dengan energi bebas
permukaan yang membuat sistem tersebut tidak stabil secara termodinamik.,
dimana dimaksudkan di sini bahwa partikel-partikel tersebut berenergi tinggi
dan cenderung untuk mengelompok kembali untuk mengurangi luas permukaan total
dan memperkecil energi bebas permukaan. Oleh karena itu partikel-partikel dalam
suspensi cair cenderung untuk berflokulasi yakni membentuk suatu gumpalan yang
lunak dan ringan yang bersatu karena gaya van der Walls yang lemah. Pada
keadaan tertentu misalnya dalam suatu lempeng padat partikel tersebut dapat
melekat dengan gaya yang lebih kuat membentuk suatu gumpalan (aggregates).
Pembentukan setiap jenis gumpalan (agglomerates), apakah itu flokulat atau
aggregat dianggap sebagai suatu ukuran dari suatu sistem utnuk mencapai keadaan
yang lebih stabil secara termodinamik. Kenaikan dalam kerja W atau energi bebas
permukaan total ∆ F diperoleh dengan membagi zat padat menjadi partikel yang
lebih kecil dan mengakibatkan meningkatnya luas permukaan total ∆A yang
digambarkan dengan :
∆ F = γSL . ∆A
dimana γSL adalah tegangan antar muka antara medium cair dan
partikel padat. Agar mencapai suatu keadaan stabil, sistem tersebut cenderung
untuk mengurangi energi bebas permukaan: keseimbangan dicapai bila ∆F = 0
keadaan ini dapat dicapai dengan pengurangan tegangan permukaan atau mungkin
dapat didekati dengan pengurangan luas antar muka. Kemungkinan terakhir ini,
mengakibatkan flokulasi atau agregasi yang diinginkan atau tak diinginkan dalam
suatu suspensi farmasi seperti yang dipertimbangkan dalam bagian terakhir.
Tegangan antar muka dapat dikurangi dengan penambahan suatu surfaktan , tapi
biasanya mempunyai suatu tegangan antar muka positif tertentu dan
partikel-partikel tersebut cenderung untuk berflokulasi.
Keuntungan Suspensi
·
RPS18th : 1539
a.
Beberapa obat yang tidak larut dalam semua media
penerima, oleh karena itu harus dibuat sebagai padatan, bentuk sediaan bukan
larutan (tablet, kapsul dll) atau sebagai suspensi.
b.
Rasa yang tidak enak dapat ditutupi dengan penggunaan
suspensi dari obat atau derivatif dari obat sebagai contoh yang terikat
kloramfenikol palmitat.
c.
Suspensi dibuat dari pertukaran ion damar yang
mengandung obat bentuk ion dapat digunakan tidak hanya untuk meminimalkan rasa
dari obat tetapi juga untuk menghasilkan produksi beraksi lama, sebab
obat-obatan mengalami pertukaran yang lambat untuk ion-ion lain dalam saluran
pencernaan.
d.
Suspensi juga secara kimia lebih stabil dibanding
larutan
e.
Suspensi merupakan bentuk sediaan yang ideal untuk pasien
untuk pasien yang sulit menelan tablet atau kapsul yang mana penting dalam
pembuatan obat untuk anak-anak.
·
Scoville: 298
a.
Cairan yang mengandung bahan tidak larut memberikan
keuntungan baik untuk pemakaian dalam maupun untuk pemakaian luar untuk aksi
perlindungan dan juga aksi diperpanjang. Kedua efek ini dapat dicapai secara
relatif dari obat yang tidak larut.
Dalam kasus suspensi untuk injeksi intramuskular bahan pensuspensi
diinginkan sebagai cadangan untuk menyakinkan aksi diperpenjang dari obat.
b.
Suspensi juga mempunyai keuntungan dalam kestabilannya
dibanding dengan bentuk larutan
c.
Rasa bergantung pada pH larutan. Suspensi dari quinin
pahit tetapi tidak dalam bentuk larutan obat terlarut dan memperluas luas
permukaan dari obat yang dapat bersentuhan dengan lidah sehingga lebih pahit
daripada bentuk suspensi (obat tidak larut).
·
Parrot : 344
Suspensi oral merupakan bentuk sediaan yang menguntungkan untuk
penggunaan pada anak-anak atau orang dewasa yang mengalami kesulitan dalam
menelan tablet atau kapsul.
Kerugian suspensi
·
Prescription : 201
a.
Masalah yang ditimbulkan dalam pencampuran atau
industri farmasi dalam formulasi keduanya baik suspensi maupun emulsi sangat
berhubungan erat dengan kestabilan termodinamik dari bentuk sediaan ini.
b.
Pengaruh gravitasi menyebabkan sedimentasi fase padat
terdispersi dari suspensi.
c.
Pemisahan fase dalam emulsi harus dicegah jika pasien
diberikan dengan dosis yang seragam dari obat yang terkandung di dalamnya.
Kriteria
Suspensi yang ideal
RPS
18th : 296
Ada kriteria tertentu yang harus
dipenuhi dalam formulasi suspensi yang baik :
- Partikel yang terdispersi harus memiliki ukuran yang sama dimana partikel ini tidak mengendap dengan cepat dalam wadah.
- Bagaimanapun juga, dalam peristiwa terjadinya sedimentasi, sedimen harus tidak membentuk endapan yang keras. Endapan tersebut harus dapat terdispersi kembali dengan usaha yang minimum dari pasien
- Produk harus mudah untuk dituang, memiliki rasa yang menyenangkan dan tahan terhadap serangan mikroba.
Farmasi
fisika : 1125
Suatu suspensi yang dapat diterima mempunyai kualitas tertentu yang
diinginkan:
- Zat yang tersuspensi tidak boleh cepat mengendap
- Partikel-partikel tersebut walaupun mengendap pada dasar wadah tidak boleh membentuk suatu gumpalan padat tetapi harus dengan cepat terdispersi kembali menjadi suatu campuran homogen bila wadahnya dikocok dari botolnya atau untuk mengalir melewati jarum injeksi.
- Untuk cairan obat luar, produk tersebut harus cukup cair sehingga dapat tersebar dengan mudah ke seluruh daerah yang sedang diobati tetapi juga tidak boleh sedemikian mudah bergerak sehingga gampang hilang dari permukaan dimana obat tersebut digunakan.
- Cairan tersebut dapat kering dengan cepat dan membentuk suatu lapisan pelindung yang elastis sehingga tidak akan mudah terhapus, juga harus mempunyai warna dan bau yang nyaman.
Perbedaan flokulasi dan deflokulasi
Apa itu
flokulasi dan deflokulasi
M
RPS 18 th;295
Zeta potensial adalah indikasi yang
dapat diukur dari potensial yang terjadi pada permukaan partikel. Ketika zeta
potensial naik secara relatif (25 mV atau lebih), secra otomatis keuatan antara
dua partikel melebihi kekuatan London yang tarik-menarik. Demikian, partikel
terdispersi dan dinamakan deflokulasi. Bahkan ketika terbawa bersana oleh gerak
acak atau agitasi, aprtikel deflokulat menentang tubrukan dari potensial
permukaannya yang tinggi.
Penambahan dari ion pengabsorbsi yang
khusus yang berlawanan tanda pada partikel akan menurunkan zeta potensial. Pada
beberapa konsentrasi dari penambahan ion berkekuatan listrik diturunkan
secukupnya yang mana kekuatan tarik-menariknya menonjol. Dibawah kondisi
partikel yang bias berdekatan satu sama lain hingga lebih dekat dan membentuk
agregat bebas, seperti flok. System seperti ini disebut flokulasi.
M Lachman;482
Pertama perlu dicatat agregat jaringan terbuka atau
flokula. Agregat ini dikarakteristikkan dengan suatu jaringan terbuka, lunak
atau berserat dari partkel-partikel yang teragregasi, strukturnya kaku sekali
maka agregat-agregat ini akan mengendap dengan cepat membentuk sedimen yang
tinggi dengan mudah dapt didispersikan kembali, karena partikel-partikel yang
membentuk agregat masing-masing cukup jauh terpisah dengan lainnya untuk
menghindarkan caking.
Catatan kedua, agregat tertutup atau koagula, agregat
ini dikarakteristikkan oleh suatu kemasan kuat yang dihasilkan oleh pengikatan
lapisan permukaan. Agregat ini mengendap perlhan-lahan ke ketinggian sedimen
rendah yang mendekati kecepatan sedimen dari suatu system partikel kecil yang
terdispersi yang dibiarakan dalam paragraph berikut. Dilihat dari siftanya,
endapan yang tersusun dari agregat tertutup tidak didispersikan kembali.
Afinitas dari lapisan tipis permukaan satu dengan lainnya bertanggung jawab
untuk keuletan agregat, tak hanya dalam agregat cenderung membentuk suatu agregat
tunggal besar yang terikat lapisan, yang sulit untuk terdispersi kembali (jika
mungkin). Lapisan tipis permukaan yang mengakibatkan pembentukan koagula
seringkali adalah surfaktan, gas, cairan-cairan yang tidak saling bercampur
dengan air (dalam hal suspensi bukan air).
Selain 2 tipe agregasi yang baru dibicarakan,
seseorang harus tahu tentang bentuk teragregasi atau bentuk terdispersi sebagai
kesatuan diskret. Seperti digambarkan dlam gambar, sedimen-sedimen dari tipe
suspensi ini secara perlhan-lahan (jika dibandingkan dengan tipe agregat
terbuka dan tertutup) mencapai ketinggian sedimen yang rendah dan karena
permukaan partikel berdekatan dengan sedimentasi maka memiliki potensial yang
tinggi untuk caking, Karena mudahnya pembentukan jembatan kristal yang meluas,
yang disebutkan nanti dalam bab ini. Jelaslah bahwa suspensi farmasi harus
dapat terdispersi kembali hanya dengan pengadukan ringan untuk menjaga
keseragaman pemberian dosis.
M Lachman;992
¨
Flokula diartikan sebagai agregat jaringan
terbuka, agregat ini dikarakteristisasi dengan suatu jaringan terbuka, lunak
dan berserat dari partikel-partikel yang teragregasi, seperti digambarkan di
bawah ini. Strukturnya kaku sekali, maka agregat-agregat ini mengendap dengan
cepat membentuk sedimen (endapan) yang tinggi dan mudah dapat didispersikan
kembali, karena partikel-partikel yang membentuk agregat masing-masing cukup
jauh terpisah satu dengan lainnya untuk menghindarkan caking
¨
Koagula diartikan sebagai agregat tertutup,
agregat ini dikarakterisasi oleh suatu kemasan kuat yang dihasilkan oleh
pengikatan lapisan permukaan, seperti tergambarkan. Agregat ini mengendap
perlahan-lahan ke ketinggian sedimen yang mendekati kerapatan sedimen dari
suatu system partikel kecil yang terdipersi, yang dibicarakan dalam berikut :
·
Perbedaan Flokulasi dan Deflokulasi
Deflokulasi
|
Flokulasi
|
1)
Partikel berada dalam suspensi dalam wujud yang
memisah
2)
Laju pengendapan lambat karena partikel mengendap
terpisah dan ukuran partikel minimal.
3)
Enadapan yang terbentuk lambat
4)
Endapan biasanya menjadi samgat padat karena berat
dari lapisan atas dari bahan endapan yang mengalami gaya tolak-menolak antara
partikel dan cake yang keras terbentuk
dimana merupakan kesulitan jika mungkin didispersi kembali.
5)
Suspensi penampilan menarik karena tersuspensi untuk
waktu yang lama supernatannya juga keruh bahkan ketika pengendapan terjadi.
|
1) Partikel membentuk agregat bebas
2). Laju pengendapan tinggi
karena partikel mengendap sebagai
flokulasi yang merupakan komposisi partikel.
3). Endapan yang terbentuk cepat
4). Partikel tidak mengikat kuat
dan keras satu sama lain tidak terbentuk lempeng. Endapan mudah untuk
didispersikan kembali dalam bentuk suspensi aslinya.
5). Suspensi menjadi keruh karena pengendapan yang optimal dan
supernatannya jernih. Hal ini dapat dikurangi jika volume endapan dibuat
besar, idealnya volume endapan harus meliputi volume suspensi.
|
Flokulasi deflokulasi
(lachman) (lachman)
flokulasi deflokulasi
(RPS 18 th;296) (RPS
18 th;296)
Hukum Stoke’s
«
Farmasi fisika : 547
Kecepatan pengendapan dijelaskan dengan hukum Stoke’s :
V = d2 (ρs – ρo)g
18 ηo
dimana v adalah kecepatan pengendapan dalam cm/sec, d adalah diameter
partikel dalam cm, ρs dan ρo adalah berat jenis dari fase terdispersi dan
medium pendispersi berturut-turut, g adalah percepatan gravitasi medium pendispersi
dalam poise.
«
RPS 18 th : 295
Jumlah partikel yang mengendap dalam suspensi berhubungan dengan ukuran
partikelnya dan berat jenis dan kecepatan dari medium suspensi. Gerak Brown
atau acak mungkin memberikan efek yang signifikan, akan ada atau tidaknya
flokulasi dalam sistem.
Hukum Stoke’s kecepatan sedimentasi yang seragam dari partikel spheris
diatur oleh hukum stoke’s dijelaskan sebagai berikut :
V = 2r2 (ρ1-
ρ2) g
9 η
dimana v adalah kecepatan pengendapan dalam cm/sec, r adalah jari-jari
dari partikel dalam cm, ρ1 dan ρ2
berturut-turut adalah berat jenis (g/cm3) dari fase
terdispersi dan medium pendispersi, g adalah percepatan gravitasi (980,7 cm/sec2)
dan η adalah viskositas Newtonian dari medium pendispersi dalam poise (g/cm
sec).
Kesimpulan :
Keceparan pengendapan tergantung dari ukuran partikel dan viskositas
dimana ukuran partikel yang kecil maka
partikel lambat untuk mengendap dan cenderung untuk membentuk agregat dan
flokulasi dan jika mengendap dapat menyebabkan caking dan bila viskositas besar
sulit dibuang dari botol.
Komposisi suspensi
Ø Lachman PDF (180)
1.
Komponen dari sistem suspensi
a.
Bahan pembasah
b.
Bahan pendispersi atau deflokulasi
c.
Bahan pengflokulasi
d.
Bahan pengental
2.
Komponen dari pembawa suspensi
a.
pengontrol pH/buffer
b.
bahan osmotik
c.
bahan pewarna, pengaroma dan pengharum
d.
pengawet untuk mengontrol pertumbuhan mikroba
e.
Cairan pembawa
Ø Scoville:
-
Bahan pensuspensi
-
Bahan pembasah
-
Tambahan suspensi
-
Pengawet
Bahan Pembasah
Ø
(Lachman PDF : 181)
Menurut Idson dan Scheer (62) , tentu zat padat sangat
mudah dibasahi dengan cairan, meskipun ada yang lain tidak. Sudut pembasahan
tergantung pada afinitas obat terhadap air dan sebaliknya bahan padatan
hidrofilik atau
hidrofobik. Padatan hidrofilik
sangat mudah dibasahkan dengan air dan dapat meningkatkan viskositas dari
cairan pensuspensi. Padatan hidrofobik menolak air tetapi dapat dibasahkan
dengan larutan non polar. Ketika pembasahannya tepat. Selanjutnya biasanya
dapat digabungkan dalam suspensi tanpa menggunakan bahan pembasah . Obat
mayoritas dalam cairan suspensi adalah hidrofobik. Ini sulit untuk
disuspensikan dan sering terflokulasi pada permukaan air dan larutan polar
untuk memerangkap udara dan kurang terbasahi.
Bahan pembasah adalah surfaktan yang menurunkan
tegangan antar muka dan sudut kontak antara partikel padat dan cairan pembawa,
Jika menurut Hienstan (8), bahan pembasah adalah kehadiran di saat serbuk
ditambahkan dengan cairan pembawa. Penetrasi dari fase cair ke dalam serbuk
dengan kecepatan yang cocok untuk mengeluarkan udara dari partikel dan
dihasilkan pembasahan partikel akan tercelup atau terbagi dengan sedikit
pengadukan. Menurut teori HLB (9), Range yang paling baik untuk pembasahan dan
penyebaran dengan surfaktan non ionik antara 7 dan 10.
Sejumlah surfaktan mungkin digunakan sebagai bahan pembasah farmasetik
didaftarkan dalam tabel 8. Catatan bahwa harga HLB didaftarkan dalam tabel untuk
pembasahan optimum yang lebih besar daripada range normal yang
direkomendasikan. Konsentrasi dari surfaktan biasanya bervariasi dari 0,05 s/d
0,5 % dan tergantung pada bahan padat yang dimaksudkan untuk suspensi.
Penggunaan surfaktan sebagai bahan pembasah juga akan memperlambat
pembentukan kristal. Pada lain pihak, konsentrasi surfaktan kurang dari 0,05 %
dapat menghasilkan pembasahan yang tak sempurna. Konsentrasi yang lebih besar
dari 0,5 % surfaktan mungkin melarutkan partikel-partikel yang lebih halus dan
peran penting akhirnya untuk muatan dalam distribusi ukuran partikel dan
pembentukan kristal.
Surfaktan HLB tinggi juga bahan pembusa, bagaimanapun,
busa tidak diinginkan selama pembasahan dari formulasi suspensi. Tambahan, tipe
oinik, tuntutan lebih efektif pada range konsentrasi daripada tipe nonionik,
adalah pertimbangan kepekaan pH dan ketidakcampuran dengan banyak zat tambahan.
Surfaktan paling banyak kecuali polimer rasa pahit
sering melawan peraturan surfaktan digunakan sebagai suspensi oral. Meskipun
demikian polisorbat 80 masih paling digunakan secara luas sebagai surfaktan
untuk formulasi suspensi karena kurang toksik dan kecampuran dengan zat
tambahan formulasi. Sterik stabilisasi dari suspensi dengan poloxamer telah
diterima kembali oleh Rawlins dan kayes (63). Nonoksinal dan polimer juga
ditemukan menjadi bahan yang efektif di bawah konsentrasi misel kritiknya.
Jumlah pembasahan sering ditentukan dengan ukuran tempat dari sejumlah
serbuk yang permukaannya tidak terganggu oleh air yang dikandung memberikan
konsentrasi surfaktan. Ukuran waktu yang diperlukan untuk terbasahi secara
sempurna dan serbuk tercelup. Sebagai contoh, Carino dan Morlet (64) menemukan
waktu pencelupan yang cepat untuk padatan hidrofobik (SpG > 1) dengan
konsentrasi 0,015% Natrium USP dalam air yang mana konsentrasi misel kritik di
atas surfaktan. Penulis juga menunjukkan bahwa proses pembasahan melalui
penetrasi air masuk ke dalam pori-pori serbuk dengan penyebaran dari pembasahan agregat serbuk
yang utama dari pencelupan.
Penambahan sejumlah kecil elektrolit netral seperti
KCl, telah ditemukan (65) untuk menurunkan konsentrasi misel kritikal dan
tegangan antar muka dari larutan surfaktan dan kemudian memperbaiki pembasahan.
Suspensi yang dihasilkan , bagaimanapun lebih mudah membentuk agregat atau
flok.
Istilah yang diperkenalkan oleh W. Griffin untuk
menjelaskan keseimbangan hidrofilik lipofilik atau bagian dari surfaktan non
ion yang telah memiliki nilai numerik antara 1 dan 20.
Ø
Farfis;1135
Pembasahn partikel. Dispersi awal dari suatu serbuk
yang tidak larut dalam suatu pembawa merupakan suatu tahap yang penting dalam
proses pembuatan berskala besar, dengan menaburkannya pada permukaan cairan.
Seringkali sulit unuk mendispersikan serbuk yang mengandung lapisan udara yang
teradsorpsi, atau yang mengandung sedikit lemak atau kontaminan lain, serbuk
tersebut tidak dapt dibasahi dengan segera, dan walaupun mungkin mempunyai
kerapatan yang tinggi, ia akan mengambang pada permukaan cairan tersebut.
Zat-zat yang berada dalam serbuk harus terutama sekali sasuai mempunyai efek
ini karena masuknya udara, dan zat ini gagal untuk dibasahi bahkan jika dipaksa
berada di bawah dari permukaan dari medium suspensi. Daya membasahi dari suatu
serbuk ditentukan dengan mudah dengan mengamati sudut kontak, yang dibuat oleh
serbuk dengan permukaan cairan. Sudut kontak ini mendekati 90° jika
partikel-partikel tersebut mengambang pada cairan. Suatu serbuk yang melayang
di bawah cairan mempunyai sudut yang lebih kecil, dan serbuk yang tenggelam jelas
menunjukkan tidak adanya sudut kontak. Serbuk yang tidak mudah dibasahi dengan
air dan dengan demikian menunjukkan suatu sudut kontak yang besar.
Surfaktan snagat berguna dalam mengurangi tegangan
antar muka antar partikel-partikel zat padat dan suatu pembawa dalam pembuatan
suatu suspensi. Sebagai akibat dari tegangan permukaan yang menjadi rendah,
perpanjangna sudut kontak diperendah, udara digantikan dari permukaan partikel,
dan akan terjadi pembasahan dan deflokulasi. Eksema dan zat higroskopis yang
serupa juga berharga dalam menggiling zat-zat yang tidak larut. Secara nyata
gliserin mengalir ke dalam ruang antara partikel untuk menggantikan udara dan
selama berlangsungnya pencampuran, melapisi dan memidahkan zat tersebut
sehingga dapat mempenetrasi dan membasahi masing-masing partikel tersebut.
Dispersi dari partikel lem (gum) koloidal dengan alcohol, gliserin dan propilen
glikol, yang membiarkan air untuk berpenetrasi ke celah-celah antara
partikel-partikel tersebut adalah suatu pengerjaan yang terkenal dalam bidang
farmasi.
Sudut kontak
♠ (Farfis:384)
Aksi yang paling penting dari
suatu bahan pembasah adalah menurunkan sudut kontak antara prmukaan dan cairan
pembasah. Sudut kontak adalah sudut antara tetes cairan dan permukaan yang mana
partikel itu akan menyebar. Sepeerti
ditunjukkan pada gambar berikut.
Sudut kontak antara padatan dengan cairan dapat 0o, terbasahi secara
sempurna atau ini dapat kira-kira 180o, dimana pembasahan tidak
sempurna, sudut kontak dapat juga mempunyai beberapa nilai antara batasannya,
seperti digambarkan dalam sketsa, Pada persamaan tegangan permukaan atau
tegangan antar muka dapat dinyatakan dalam:
γs =
γSL + γL cos θ
Yang dikenal
sebagai persamaan Young
Saat persamaan
(14.59) disubstitusikan ke dalam
persamaan akan menjadi:
S = γL ( cos θ
– 1 )
Penggabungan
persamaan dihasilkan : ωa = ωSL = γL( 1+ cos
θ )
Yang adalah
suatu bentuk pilihan dari persamaan Young. Persamaan di atas adalah hal yang
sangat berguna sejak tidak mengandung
atau , yang dapat lebih mudah
diukur dengan tepat. Sudut kontak antara suatu tetesan air dengan permukaan
berlemak, saat cairan yang digunakan, air, membasahi permukaan berlemak tidak
sempurna. Saat satu tetes air ditempatkan dalam
permukaan gelas yang bersih secara cermat ini akan menyebar secara
spontan dan tidak ada sudut kontak.Hasil ini dapat dijelaskan dengan
menempatkan air suatu koefisien penyebaran
yang tinggi pada gelas bersih, atau dengan menetapkan sudut kontak antara air
dan gelas adalah nol. Jika bahan pembasah yang tepat ditambah dalam air,
larutan akan menyebar secara spontan pada
pemukaan berlemak. Untuk bahan pembasah agar berfungsi efisien , dengan
kata lain, untuk menunjukkan sudut kontak yang rendah, ini seharusnya mempunyai
HLB sekitar 6-9.
![]() |
|||
θ = 0o θ
= 180o
![]() |
|||||
![]() |
|||||
θ < 90o θ = 90o θ
>90o
Sudut
kontak antara 0o – 180o
♠ (Lachman: 118)
Persamaan
Young menyatakan bahwa sudut kontak akan <90o , jika interaksi
antara padatan dan cairan lebih besar daripada interaksi antara padatan dan
udara, misalnya γS/ L > γs/A.. Di bawah kondisi ini, pembasahan terjadi,
Garis pedoman umumnya adalah padatan
yang siap dibasahi jika sudut kontaknya
dengan fase cair adalah kurang dari 90o . Tabel ini menunjukkan
aturan ini, saat padatan diketahui mudah dibasahi, seperti KCl , NaCl dan
laktosa yang mempunyai sudut kontak
paling rendah. Sudut kontak yang menarik dari kloramfenikol meningkat
dari 59o-125o mengindikasikan suatu prubahan menjadi permukaan yang tidak terbasahi ketika ester
palmitat dibentuk. Bahan lain yang diketahui susah utnuk dibasahi seperti
polietilen densitas tinggi, dimagnesium
stearat memiliki sudut kontak lebih besar dari 90o.
Bahan Penflokulasi
M
RPS 18th: 297
Flokulasi terkontrol, jika
menggunakan pendekatan formulasi suspensi, formulator mengambil bahan
terdispersi yang terdeflokulasi dan terbasahi berusaha membawa ke sekitar
flokulasi dengan penambahan bahan pengflokulasi yang sangat umum, bahan
pengflokulasi ialah elektrolit, polimer atau surfaktan. Tujuan umum untuk
mengontrol proses flokulasi dengan penambahan sejumlah bahan pengflokulasi yang
menghasilkan jumlah sedimen maksimum.
q Elektrolit
Elektrolit adalah bahan penflokulasi yang
paling umum digunakan. Aksinya dengan mereduksi gaya tolak-menolak elektrik
diantara partikel, dengan demikian menyebabkan partikel-partikel membentuk flok
yang longgar, sebagai karakteristik dari suspensi terflokulasi. Kemampuan dari
partikel untuk bergabung dan membentuk flok tergantung pada muatan
permukaannya, ukuran atau nilai potensial zetadalam suspensi, seperti
elektrolit ditambahkan, memberikan informasi berharga untuk
meningkatkanflokulasi dalam sistem.
¨Farfis;969
Partikel-partikel
terdispersi dlaam media cair bisa menjadi bermuatan terutama dengan salah satu
dari dua cara. Yang pertama melibatkan adsorpsi selektif dari spesies ionik
tertentu yang ada dalam larutan. Dalam hal ini bila suatu ion yang ditambahkan
pada larutan tersebut atau dalam hal air murni dapat berupa ion hidronium atau ion
hidroksil. Kebanyakan partikel yang terdispersi dalam air menjadi bermuatan
negatif karena adsorpsi yang lebih menyukai ion hdirokdil. Yang kedua
muatan-muatan pada partikel timbul dari ionisasi gugus-gugus (seperti COOH)
yang mungkin terletak pada permukaan partikel. Dalam hal ini, muatan total
adalah suatu fungsi pH. Yang ketiga, yang kuran umum (jarang), asal muatan dari
suatu permukaan partikel dianggap timbul bila ada suatu perbedaan konstanta
dielektrik antara partikel dan medium pendispersi.
Tipe-tipe aliran (Farmasi
Fisika : 522)
1.
Sistem Newtonian
Aliran hukum Newton. Pertimbangan “block” dari cairan yang terdiri dari
molekul dengan lempeng sejajar sama dengan kartu deck, yang ditunjukkan oleh
gambar :
Lapisan di bawah dijelaskan untuk pencampuran dalam
tempat. Jika cairan pada bagian atas dipindahkan pada kecepatan konstan, setiap
lapisan lebih rendah dipindahkan dengan kecepatan yang proporsional secara
langsung sampai jarak pembentukan lapisan stationer paling dasar. Perbedaan
kecepatan (dv) antara dua bidang cairan dipisahkan oleh suatu jarak yang kecil
sekali (dr) adalah perbedaan kecepatan atau rate of shear dv/dr. Gaya per
satuan luas F’/A diperlukan untuk menyebabkan aliran, ini disebut shearing
stress. Newton adalah orang pertama yang mempelajari sifat-sifat aliran dari
cairan secara kuantitatif. Dia menemukan bahwa makin besar viskositas suatu
cairan akan makin besar pula gaya per satuan luas
(shearing
stress) yang diperlukan untuk menghasilkan suatu rate of shear tertentu. Oleh
karena itu, rate of shear harus berbanding langsung dengan shearing stress atau
:
F =
η dv
A dr
Dimana η adalah koefisien
viskositas, biasanya dinyatakan hanya sebagai viskositas saja.
2.
Sistem Non- Newtonian
Farmasis mungkin lebih sering menyertai bahan non-Newtonian daripada
larutan sederhana dan farmasis seharusnya mempunyai metode yang cocok untuk
memepelajari substansi yang kompleks ini. Non Newtonian bodies adalah zat-zat
yang tidak mengikuti persamaan aliran Newton, dispersi heterogen cairan dan
padatan seperti larutan, koloid, emulsi suspensi cair, salep dan produk-produk
serupa masuk dalam kelas ini. Jika bahan-bahan non-Newtonian dianalisis dalam
suatu viskometer putar dan hasilnya diplot, diperoleh berbagai kurva
konsistensi yang menggambarkan adanya 3 kelas aliran yaitu plastis,
pseudoplastis, dan dilatan.




terima kasih sangat membantu...... salam kenal
BalasHapusTerimakasih. salam kenal^^
BalasHapusFarfis itu dapusnya dari buku Farmasi fisik yang warna merah itu ya kak??
BalasHapusMakasih banyak ya karna sudah membantu dan memudahkan kita 😍🙏
BalasHapus